Pages

Monday, June 3, 2013

Usaha Telur Asin


Julukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.
Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?
Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam.  Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.
Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.
Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?
telurasin Melirik Peluang Usaha Telur Asin Aneka Rasatelurasinjpg Melirik Peluang Usaha Telur Asin Aneka RasaJulukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.
Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?
Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam.  Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.
Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.
Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?
Pernah mendengar telur asin rasa seafood, rasa buah, rasa bawang dll? Produk telur asin bisa dikembangkan dalam berbagai macam aroma dan rasa. Adanya penganekaragaman telur asin bisa jadi merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Cara pembuatannya cukup mudah. Ada 3 tahap yang harus dilakukan untuk membuat telur asin aneka rasa yaitu pembersihan, pengasinan, dan pembakaran dengan oven.
  1. Tahap awal telur bebek atau itik dibersihkan dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, keringkan, lalu amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka sehingga rasa yang diinginkan mudah meresap.
  2. Tahap selanjutnya adalah pengasinan. Telur yang sudah bersih lalu diasinkan dengan cara direndam dalam larutan serbuk batu bata halus atau abu gosok lalu disimpan di dalam tempat tertutup selama 1 – 2 minggu. Selain ditambah garam, serbuk batu bata atau abu gosok juga ditambah bumbu seafood atau bawang yang telah dihaluskan, atau jus buah.
  3. Langkah selanjutnya adalah telur asin dibakar dan dipanaskan dalam oven sekitar 2 jam untuk mematangkan dan mengurangi rasa asin yang berlebihan.
Tanda telur asin yang baik
Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan aromanya enak.
Berapa lama telur asin itu dapat bertahan dari kebusukan?
Jika, cara mengasinkan baik, akan bisa bertahan dalam waktu seminggu, bahkan sampai 20 hari. Lewat dari itu telur menjadi busuk, meski sudah diasinkan.
Cara Menyimpan Telur Asin.
Telur asin dapat disimpan dalam suhu kamar maupun dalam lemari es. Namun, akan lebih baik jika penyimpanan telur asin dilakukan pada suhu 12-15 derajat C dan kelembaban udara 70-80%.
Diambil dari berbagai sumber.


Artikel Usaha Terkait  :

Sunday, June 2, 2013

PERKEMBANGAN KOPERASI


    Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda telah mulai diperkenalkan. Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui Kongres Koperasi di Tasikmalaya. Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi. Paling tidak dengan dasar yang kuat tersebut sejarah perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat tiga pola pengembangan koperasi. Secara khusus pemerintah memerankan fungsi “regulatory” dan “development” secara sekaligus (Shankar 2002). Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah dengan pola penitipan kepada program yaitu,
  • Program pembangunan secara sektoral seperti koperasi pertanian, koperasi desa, KUD
  • Lembaga-lembaga pemerintah dalam koperasi pegawai negeri dan koperasi fungsional lainnya,dan
  • Perusahaan baik milik negara maupun swasta dalam koperasi karyawan. Sebagai akibatnya prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan kalau ada tidak diberikan tempat semestinya.
Disisi lain ada KUD sebagai koperasi program yang didukung dengan program pem­bangunan untuk membangun KUD. Di sisi lain pemerintah memanfaatkan KUD untuk mendukung program pembangunan seperti yang se­lama PJP I, menjadi ciri yang menonjol dalam politik pem­bangunan koperasi. Bahkan koperasi secara eksplisit ditugasi melanjutkan program yang kurang berhasil ditangani langsung oleh pemerintah, seperti penyaluran kredit BIMAS menjadi KUT, pola pengadaan bea pemerintah, TRI dan lain-lain sampai pada penciptaan monopoli baru (cengkeh). Ini perkembangan dizaman dulu,coba kita intip di zaman sekarang , Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup besar harapan kita kepada koperasi .Sampai dengan bulan November 2001, jumlah koperasi di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per-Desember 1998 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Jumlah koperasi aktif per-November 2001, sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Corak koperasi Indonesia adalah koperasi dengan skala sangat kecil. Satu catatan yang perlu di ingat reformasi yang ditandai dengan pencabutan Inpres 4/1984 tentang KUD telah melahirkan gairah masyarakat untuk mengorganisasi kegiatan ekonomi yang melalui koperasi.
   Kemudian, secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program  pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman ter­sebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta  menjadi tantangan baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha  terutama KUD. Meskipun KUD harus berjuang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, namun sumbangan terbesar KUD adalah keberhasilan peningkatan produksi pertanian terutama pangan (Anne Both, 1990), disamping sumbangan dalam melahirkan kader wirausaha karena telah menikmati latihan dengan mengurus dan mengelola KUD (Revolusi penggilingan kecil dan wirausahawan pribumi di desa). Dalam struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah/lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat nasional. Hal ini  telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi sekunder dalam membantu koperasi primer. Tidak jarang menjadi instrumen eksploitasi sumberdaya dari daerah pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus diubah karena adanya perubahan orientasi bisnis yang berkembang dengan globalisasi. Untuk mengubah arah ini hanya mampu dilakukan bila penataan mulai diletakkan pada daerah otonom.
         Oleh karena itu implementasi undang-undang otonomi  daerah, akan mem­berikan dampak positif bagi koperasi dalam hal alokasi sum­ber daya alam dan pelayanan pembinaan lainnya. Namun kope­rasi akan semakin menghadapi masalah  yang lebih intensif de­ngan pemerintah daerah dalam bentuk penempatan lokasi inves­tasi  dan skala kegiatan koperasi . Karena azas efisiensi  akan mendesak koperasi untuk membangun jaringan  yang luas dan mungkin melampaui batas daerah otonom. Peranan advo­kasi oleh gerakan koperasi  untuk memberikan orientasi kepa­da pemerintah di daerah semakin penting. Dengan demikian peranan pemerintah di tingkat propinsi yang diserahi tugas untuk pengembangan koperasi  harus mampu menjalankan fung­si intermediasi semacam ini. Mungkin juga dalam hal lain yang berkaitan dengan pemanfaatan infrastruktur daerah yang semula menjadi kewenangan pusat.
   Dengan pendekatan pengembangan koperasi sebagai instrumen pembangunan terbukti menimbulkan kelemahan dalam menjadikan dirinya sebagai koperasi yang memegang prinsip-prinsip koperasi dan sebagai badan usaha yang kompetitif. Reformasi kelembagaan koperasi menuju koperasi dengan jatidirinya akan menjadi agenda panjang yang harus dilalui oleh koperasi di Indonesia.  Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan koperasi (koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan kegiatan ekonomi di lapisan terbawah dan menahan arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang masih diperlukan. Pembenahan ini akan merupakan elemen penting dalam membangun sistem pembiayaan mikro di tanah air yang merupakan tulang punggung gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...