Pages

Friday, July 5, 2013

Proposal Usaha Es Bubur Kacang Hijau (Madura)


Sesuai dengan namanya, makanan ini merupakan kuliner khas kota Madura, Jawa Timur. Penjualnya pun umumnya warga asli Madura. Salah satu ciri khas makanan ini adalah penggunaan santan yang cukup banyak dibandingkan jenis bubur kacang hijau lain, sehingga rasa santannya (gurih) cukup dominan. Hal lain yang menjadi ciri khas makanan ini adalah penyajiannya selain dalam keadaan hangat juga dapat disajikan dengan tambahan es serut dan sirup.
Konsumen
Penggemar kuliner menjadi target pasar bisnis ini, rasanya yang manis dan lembut disukai anak kecil hingga orang tua. Harganya yang murah juga dapat dijangkau oleh semua masyarakat. Walaupun makanan ini dari Madura, namun penyebarannya telah meluas hingga ke berbagai daerah.
Info bisnis
Pulennya es bubur kacang hijau Madura ini bisa ditemukan di setiap pinggiran kota Jogja. Apakah es ini asli dari Madura? tidak ada yang tahu persis namun kebanyakan penjual es ini adalah asli orang Madura. Meskipun di Jogja sangat banyak warung kaki limaburjo (bubur kacang ijo) namun warung ini memiliki ciri khas sendiri. Warung ini dapat dikenali dari warna kain penutup gerobak yang menjadi basis penjualannya. Warna kuning dengan tulisan besar ‘Sedia Es Bubur Kacang Hijau’ merupakan ciri utama dari warung ini. Warung ini buka sekitar pukul 4 sore sampai pukul 11 malam. Tempat jualannya berupa gerobak dorong yang terdapat 2 buah panci besar berisi kacang hijau yang selalu hangat.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bubur kacang hijau Madura adalah kacang hijau, ketan putih, ketan hitam, air santan, dan roti tawar. Santan merupakan bahan baku yang tidak tahan lama (maksimum satu hari) sehingga santan yang telah dibuat sebaiknya habis dalam satu hari atau dibuang saja. Sebaliknya, untuk bubur kacang hijau dan ketan hitam dapat bertahan maksimum dua hari. Jika tersisa bubur dapat dimasukkan ke lemari pendingin kemudian dipanaskan sebelum dijual kembali. Namun, sebaiknya bubur yang dijual benar-benar dibuat pada hari yang sama agar kualitasnya baik.
Penjual bubur kacang hijau Madura umumnya mangkal atau menetap. Lokasi yang dapat dipilih antara lain pusat keramaian atau pusat jajanan. Bahkan di beberapa tempat justru berada di persimpangan atau di pinggir jalan yang ramai. Ditandai dengan berkumpulnya penjual makanan dan minuman. Lokasi lain yang bisa dijadikan tempat berjualan adalah parkiran kios, ruko, atau toko yang tutup pada malam hari. Biasanya harga sewa lokasi berkisar Rp.100.000-Rp.250.000.
Perlengkapan yang dipakai dalam menjalankan usaha bubur kacang hijau Madura ini antara lain gerobak, panci berukuran kecil dan besar, serta kompor untuk membuat dan menghangatkan bubur. Peralatan makan dan minum seperti mangkuk, sendok, dan gelas harus disediakan dalam jumlah yang banyak karena biasanya lebih banyak pembeli yang makan di tempat. Selain itu juga bangku kayu atau kursi plastik juga dapat disediakan dengan jumlah dan luasan yang sesuai dengan tempat berjualan. Dan untuk resiko dalam menjalankan usaha ini antara lain sedikitnya jumlah pembeli. Untuk itu, ketepatan dalam memilih lokasi berjualan merupakan salah satu kunci keberhasilan menjalankan usaha ini.
Resep bubur kacang hijau Madura
Bahan-bahan
1,5 liter kacang hijau
1 liter ketan hitam
0,5 liter ketan putih
10 butir kelapa
2 lembar daun pandan
10 liter air untuk merebus
Bahan pelengkap
1 bungkus roti tawar, potong bentuk dadu
Susu kental manis secukupnya
Cara membuat
  1. Rebus kacang hijau bersama dengan daun pandan selama 2,5 jam hingga kacang hijau lunak dan agak hancur. Kemudian angkat.
  2. Rebus ketan hitam selama sekitar 15 menit hingga setengah matang. Masukkan ketan putih. Aduk terus-menerus hingga ketan agak lengket dan lunak. Setelah itu angkat dan dinginkan.
  3. Parut dan peras kelapa menggunakan air bersih berulang kali hingga mendapat sekitar 4 liter santan.
  4. Campurkan santan dengan bubur kacang hijau, aduk rata. Rebus kembali hingga mendidih.
  5. Masukkan bubur kacang hijau, campuran ketan hitam dan ketan putih, serta roti tawar secukupnya ke dalam mangkuk. Tambahkan susu kental manis sesuai dengan selera. Bubur kacang hijau siap disajikan.
Pemasaran bisnis
Untuk promosi, dapat dilakukan dengan memasang spanduk di sekeliling lokasi usaha. Spanduk dengan warna dasar putih dan tulisan warna merah, ditambah dengan cahaya lampu yang terang. Menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang melalui lokasi usaha Anda, serta memutuskan untuk mampir membeli bubur kacang hijau.
Kelebihan bisnis
Bisnis makanan, merupakan salah satu bisnis yang tidak pernah ada matinya. Begitu juga dengan bisnis bubur kacang hijau, yang selalu ramai dicari para konsumen. Minat masyarakat akan menu ini, tidak akan pernah habis. Selain itu image murah yang sudah melekat pada produk bubur ini, mempermudah pemasaran bisnis. Karena konsumen tidak ragu lagi memilih menu bubur kacang hijau, yang dapat terjangkau oleh semua kalangan.
Kekurangan bisnis
Menu ini tidak bisa bertahan lama, karena memakai santan. Oleh karena itu, kompor harus selalu menyala untuk menghangatkan bubur sehingga tidak cepat basi. Untuk itu perkirakan jumlah produksi setiap harinya, agar tidak menyisakan bubur terlalu banyak.
Kunci sukses
Lokasi usaha yang strategis, sangat penting bagi bisnis ini. Usahakan pilih lokasi usaha yang dekat dengan kost – kostan, atau dekat dengan kampus. Karena biasanya para mahasiswa sering memilih warung burjo ( bubur kacang ijo ), sebagai tempat makan mereka. Selain itu jaga kualitas rasa bubur Anda, sehingga para konsumen akan senang dan kembali lagi ke warung bubur Anda.

Analisa ekonomi

Asumsi
Masa pakai gerobak 3 tahun
Masa pakai kompor 2 tahun
Masa pakai panci aneka ukuran 4 tahun
Masa pakai meja dan kursi 3 tahun
Masa pakai spanduk 2 tahun
Usaha dijalankan sendiri tanpa pegawai

a. Biaya investasi
Gerobak                                           Rp 2.000.000
Kompor                                            Rp   300.000
Panci aneka ukuran                                Rp   300.000
Meja dan kursi                                    Rp   200.000
Spanduk                                          Rp   200.000+
Total investasi                                   Rp 3.000.000

b. Biaya operasional per bulan
1. Biaya tetap
Penyusutan gerobak 1/36 x Rp 2.000.000            Rp    55.600
Penyusutan kompor 1/24 x Rp 300.000               Rp    12.500
Penyusutan panci aneka ukuran 1/48 x Rp 300.000   Rp     6.250
Penyusutan meja dan kursi 1/36 x Rp 200.000       Rp     5.600
Penyusutan spanduk 1/24 x Rp 200.000              Rp     8.300
Sewa tempat                                       Rp   200.000
Listrik dan kebersihan                           Rp    20.000+
Total biaya tetap                                 Rp   308.250

2. Biaya variabel
Kacang hijau (1,5 liter x Rp 10.000/liter x 30 hari)                                                            Rp   450.000
Ketan hitam (1 liter x Rp 9.000/liter x 30 hari)                                                                Rp   270.000Ketan putih (0,5 liter x Rp 9.000/liter x 30 hari)                                                              Rp   135.000Kelapa (8 butir x Rp 500/butir x 30 hari)         Rp   840.000Daun pandan (8 lembar x Rp 1.000/ lembar x 30 hari)                                                             Rp   240.000Susu kental manis (1 cup x Rp 4.000/cup x 30 hari)Rp   120.000Roti tawar (1 bungkus x Rp 5.000/bungkus x 30 hari)                                                             Rp   150.000
Minyak tanah 1 liter (Rp 12.000/liter x 30 hari) Rp   360.000+
Total biaya variable                             Rp 2.565.000

Total biaya operasional                          Rp 2.873.250

c. Penerimaan per bulan
Penjualan bubur kacang hijau 42 porsi x Rp 3000/porsi
X 30 hari                                        Rp 3.780.000

d. Keuntungan per bulan
Keuntungan = Total penerimaan-total biaya operasional
           = Rp 3.780.000-Rp 2.873.250
           = Rp 906.750

e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C        = Total penerimaan:Total biaya operasional
           = Rp 3.780.000:Rp 2.873.250
           = 1,31

f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi:keuntungan x 1 bulan)
                = (Rp 3.000.000:Rp 906.750) x 1 bulan
                = 3,3 bulan

Source  :  http://www.kabarmadura.com/
Proposal Usaha Terkait  :
Proposal Usaha Es CINCAU
Proposal Usaha SOP Buah
Proposal Usaha Gado-Gado

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...