Pages

Tuesday, May 3, 2011

Membangun database pelanggan

Marketing pada era digital saat ini tidaklah lengkap jika tidak ditunjang dengan teknologi informasi. Tanpa database, khususnya database mengenai pelanggan ibarat komandan  yang maju perang tanpa dibekali dengan daftar nama prajurit maupun peta pertempuran. Adapun software database antara lain adalah: Ms. Access, MySQL, Oracle, SQL Server. Dan berikut adalah langkah-langkah untuk mendesain sebuah database:

1. Analisis Persyaratan: Langkah pertama dalam mendesain sebuah aplikasi database adalah memahami dan mengetahui data apa yang harus disimpan di dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun diatasnya, dan jenis operasi apa yang lebih banyak digunakan, dan subjek untuk melakukan persyaratan yang ada. Dengan kata lain, kita harus tahu apa yang diinginkan pengguna database tersebut. Biasanya ini adalah sebuah proses informal yang melibatkan partisipasi kelompok pengguna, studi tentang lingkungan pegoprasian saat ini dan bagaimana perkiraan perubahan lingkungan tersebut, analisis dokumen yang ada dalam suatu aplikasi yang diharapkan akan diganti atau dilengkapi oleh database, dan seterusnya. Banyak metodologi yang diusulkan untuk menyusun dan menampilkan informasi yang dikumpulkan pada langkah tersebut. Beberapa alat otomatis pun telah dikembangkan untuk mendukung proses ini.
2. Desain Database Konseptual: Informasi dikumpulkan pada saat analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi yang harus disimpan dalam database, bersama dengan batasan yang telah diketahui untuk menetapkan penyimpanan data tersebut. Langkah ini sering dilakukan dengan menggunkan model ER. Model ER adalah salah satu dari model data tingkat tinggi, atau semantik, yang digunakan dalam desain database. Tujuannya adalah menciptakan gambaran sederhana tentang data yang mirip dengan pemikiran pengguna dan pengembang mengenai data tersebut (orang dan proses yang dinyatakan dalam data tersebut). Hal tersebut menfasilitasi diskusi di antara orang-orang yang terlibat dalam proses desain, bahkan mereka yang tidak mempunyai latar belakang teknis. Pada saat yang sama, desain awal harus akurat untuk membantu ketapatan translasi ke dalam sebuah model data yang didukung oleh sistem database komersial (yang dalam prakteknya berarti model relasional).
3. Desain Database Logika: Harus dipilih sebuah DBMS untuk mengimplementasikan desain database, dan mengubah konsep desain database menjadi sebuah skema database dalam model data dari DBMS terpilih.
4. Perbaikan Skema: Langkah berikutnya  adalah analisis sekumpulan relasi dalam skema database relasional untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul, dan memperbaikinya. Berbeda dengan alaisis persyaratan dan langkah-langkah desain konseptual, yang secara esensial bersifat subjektif, perbaikan skema dapat dipandu oleh beberapa teori yang kuat dan bagus.  Langkah keempat ini, para akademis IT lebih sering disebut dengan Normalisasi.
5. Desain Database Fisik: pada langkah ini, dipertimbagkan beban kerja umum yang diharapkan dapat didukung oleh database dan memperbaiki desain database di masa mendatang untuk memastikan terpenuhinya kriteria performa yang diinginkan. Langkah ini hanya mencakup pembuatan indeks pada beberapa tabe dan mengelompokkan beberapa tabel, atau bahkan melibatkan desain ulang yang substansial terhadap beberapa bagian skema database yang didapat dari langkah pertama desain database.
6. Desain Aplikasi dan Keamanan: Semua proyek perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada di luar database itu sendiri. Metodologi desain seperti UML mencoba menekankan desain perangkat lunak dan siklus pengembangan yang lengkap.

Database pelanggan
Sebuah pusat database pelanggan akan dapat membantu mendorong penjualan dan pada akhirnya  mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi pada kegiatan pemasaran. Apa yang membuat sebuah database pelanggan dikatakan baik? Jawabannya tentu akan tergantung pada kebutuhan spesifik dari perusahaan, dibawah ini adalah beberapa kriteria mengenai database pelanggan yang baik:

1. Database pelanggan harus mampu melacak (track) sumber lead
2. Bentuknya Sederhana (user friendly)
3. Mudah untuk menemukan kontak

Database pelanggan yang baik akan sangat bermanfaat untuk menunjang sistem Customer Relation Management (CRM) yang akan membantu perusahaan untuk menjadi lebih produktif.
Sistem CRM akan membatu perusahaan antara lain untuk:
- mengingatkan kapan akan mengirim email atau brosur,
- menyimpan data sejarah dari pelanggan
- catatan panggilan telpon
- jumlah komplain
- jumlah pembelian dan cara pembayarannya
- dan sebagainya

berbagai sumber



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...